Gunung Jaya Wijaya |
Puncak Jaya Wijaya atau yang
lebih dikenal dengan Piramida Carstensz, begitulah para pendaki dari seluruh
dunia menyebutnya. Memiliki ketinggian 4.844 diatas laut dan memiliki salju
abadi menjadikan Puncak Jaya Wijaya menjadi salah satu destinasi dan tantangan
bagi para pendaki seluruh dunia untuk mencoba menaklukannya. Fakta uniknya
Puncak Jaya Wijaya yang berada di Indonesia merupakan wilayah yang di lewati
garis khatulistiwa, yang berarti mempunyai musim tropis dan tidak memungkinkan
adanya salju. Tapi itulah salah satu keajaiban dan keatraktifan Puncak Jaya
Wijaya, salah satu dari 7 gunung tertinggin di dunia.
Puncak Jaya Wijaya atau Piramida
Carstensz terletak di Papua, Indonesia. Nama Cartenz sendiri diambil dari seorang
penjelajah Belanda yang melihat fenomena aneh di sepanjang garis khatulistiwa
yang tidak mungkin terjadi, yaitu turunnya es alami. Jan Carstensz, pada tahun
1623, melihat gunung yang begitu unik di daerah tropis nusantara, gunung yang
tertutup salju dan langsung saja menamainnya dengan nama belakangnya. Namun seiring
berkembangnya jaman, banyak penjelajah yang menemukan gletser – gletser lain
atau penuruan salju es di daerah tropis yang membuat anggapan bahwa daerah yang
dilewati garis khatulistiwa tidak turun salju dapat terbantahkan. Adapun lokasi
turunnya salju abadi tersebut adalah di Glacier Meren dan Puncak Trikora yang
terekspos antara tahun 1939, 1962 dan 1994 hingga tahun 2000.
Begitu mendengar 7 gunung
tertinggi, para pendaki mana yang tidak tertantang untuk menaklukannya. Menjerit
sekeras – kerasnya di puncak tertinggi, merasakan kemenangan karena telah berhasil
menaklukan salah satu gunung tertinggi dengan usahannya sendiri. Terlebih di
Puncak Jaya Wijaya medannya sangat sulit, dibutuhkan teknik khusus untuk
berhasil menaklukan gunung ini dan hanya pendaki – pendaki profesional saja
yang diizinkan untuk mendaki Gunung Jaya Wijaya. Karena puncak tertinggi antara
Himalaya dan Andes ini memiliki tiga titik pendakian tersulit dari lima titik
pendakian.
Puncak Jaya Papua |
Orang pertama yang menaklukan
Puncak Jaya Wijaya adalah Heinrich Harrer, bersama tiga temannya Huizinga,
Kippax dan Temple. Heinrich Harrer memutuskan untuk menaklukan Puncak Jaya
Wijaya setelah kembali dari tibet tahun 1950, dia kembali dari tibet setelah 12
tahun mengeskplorasi daerah tersebut dan berhasil membuat maha karya yaitu
sebuah buku yang sangat terkenal berjudul “7 Tahun di Tibet”. Pada tahun 1962 Heinrich
Harrer melakukan perjalanannya ke Papua, Indonesia dan berhasil untuk pertama
kalinya menjadi penakluk Puncak Jaya Wijaya.
Apa yang harus dilakukan sebelum mendaki Puncak Jaya Wijaya?
Budget
Mendaki Gunung yang menakjubkan
satu ini memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi untuk anda yang
berniat mendaki gunung ini maka disarankan dari sekarang untuk menabung uang agar
perjalanan anda kesini menjadi lancar. Rincian biaya mendaki ke Puncak Jaya
Wijaya untuk turis mancanegara sekira USD 10 ribu sampai USD 11 ribu. Sementara
itu, untuk wisatawan domestik biayanya mulai Rp 30 juta, tergantung dari paket
yang anda minati.
Latihan Fisik dan Mental
Mendaki Gunung Jaya Wijaya
bukanlah perkara mudah. Medan yang berat membuat tubuh seringkali ingin
menyerah dengan sendirinya. Jika sudah begitu biasanya tanpa sadar kita akan
terserah penyakit yang biasa diderita para pendaki, yaitu Hypothermia. Terlebih
jika anda sudah melewati ketinggian 4000 mdpl di Gunung Jaya Wijaya, tubuh akan
sangat drop, karena dari situlah dimulai turunnya salju es yang menyelimuti
Puncak Jaya Wijaya selama bertahun – tahun lamanya. Jadi jika anda yang
tertantang untuk menaklukan atau sekedar melihat keajaiban dari Gunung Jaya
Wijaya maka cobalah untuk memulai latihan fisik dan mental atau kalau perlu menyewa
trainer yang berpengalaman.
Puncak Jaya Wijaya |
Surat Izin Mendaki (SIMAKSI)
Sulitnya perizinan untuk mendaki
Puncak Jaya Wijaya ini kerap memunculkan ungkapan satir: ”lebih sulit mengurus
izinnya daripada mendaki gunungnya”. Begitu banyak persyaratan dan surat izin
yang harus dilampirkan membuat geram para pendaki, yang tidak jarang membuat
para pendaki membatalkan niat mereka untuk mendaki Puncak Jaya Wijaya. Jadi jika
anda yang ingin mendaki Puncak Jaya Wijaya harus bersabar dalam mengurus surat
izinnya.
Alternatif lain jika anda
mempunya budget lebih dan tidak sabar untuk mengurus surat izin sendiri, yaitu
dengan menyewa operator. Sehingga anda hanya tinggal menunggu dan biar semua
izin diurus oleh operator, karena mereka sudah berpengalaman dan mempunyai
banyak koneksi maka pengurusan surat izin ini menjadi mudah dan cepat. Salah
satu operator yang biasa menangani pendakian ke Gunung Jaya Wijaya adalah
Adventure Indonesia, Indonesia Trekking dan Rakata Adventure. Paket yang
ditawarkan cukup beragam dan biasanya mendapatkan fasilitas berupa tenda,
makanan, porter, transportasi, pemandu, kemanan, serta bermalam di homestay
setelah pendakian.
Mempersiapkan Alat – Alat Mendaki Gunung Es
Alat – Alat mendaki ibarat hidup
seorang pendaki, jika alatnya hilang atau tidak lengkap maka kemungkinan para
pendaki untuk bertahan di alam yang keras menjadi tipis. Jadi disarankan untuk
mempersiapkan peralatan mendaki yang lengkap dan baik, agar tidak terjadi
kerusakan saat mendaki. Dan harus diperhatikan juga bahwa alat – alat mendaki
gunung es berbeda dengan alat – alat mendaki gunung biasa, jadi cari tahu alat
pendakian apa yang bagus dan cocok untuk pendakian gunung es dan persiapkan
diri anda secara matang. Biasanya toko outdoor yang besar menyiapkan semua
kebutuhan peralatan tersebut atau jika anda tidak ingin repot, anda bisa
menyewa jasa operator untuk menyiapkan semua kebutuhan alat anda.
Jalur Pendakian
Memilih jalur pendakian adalah
syarat utama keberhasilan seorang pendaki, karena tidak bisa dipungkiri kalau
berbeda jalur pendakian maka berbeda pula kesulitan yang akan ditempuh. Ada beberapa
jalur pendakian menuju Puncak Jaya Wijaya, namun saat ini jalur pendakian yang
paling ideal dan sering dilewati para pendaki adalah melalui Sugapa kemudian
Ugimba dan terakhir Puncak jaya Wijaya. Selain menjadi jalur yang paling aman,
jalur Sugapa juga menyimpan banyak panorama yang menarik untuk dilihat. Contohnya
seperti Sungai Kemabu yang memiliki wisata arung jeram, Sungai Nabu dengan aliran terbalik ke arah Gunung Jaya
Wijaya. Bahkan ada sungai yang memiliki bau harum serta menjadi sumber garam di
atas gunung. Ada pula air terjun dan padang golf di Putigapa.
Apa saja transportasi menuju Puncak Jaya Wijaya?
Pegunungan Jaya Wijaya |
Biasanya para pendaki yang ingin
mendaki Puncak Jaya Wijaya menggunakan jasa operator yang khusus melayani
pendakian ke Puncak Jaya Wijaya. Karena perjalanan dengan operator atau pemandu
profesional lebih aman dan sangat dianjurkan
Nabire adalah kota yang paling
dekat dengan jalur pendakian, jadi biasanya para pendaki berkumpul dulu di Bali
kemudian terbang ke Timika, Papua dan terakhir Nabire.
Jika anda dari Jakarta atau
Denpasar, anda bisa menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Kartika, dan Merpati
yang memiliki penerbangan ke Papua. Biasanya, mereka transit di Makassar
sebelum ke Sorong, Timika, atau Biak, dan sampai di Jayapura.
Ada juga maskapai Lion Air yang
terbang ke Ambon kemudian Bali dan terakhir ke Timika
Dari Timika ada beberapa maskapai
yang melayani perjalanan ke Nabire, yaitu Trigana Air, Susi Air, dan Avia Star
No comments:
Post a Comment